Selasa, 01 Oktober 2013

SOAL-SOAL UKURAN PEMUSATAN DATA

Siswa/i MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin, tolong dikerjakan ya. Dikumpul paling lambat Hari Selasa tanggal 8 Oktober 2013 1. Diketahui data nilai ulangan harian Matematika siswa MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin sebagai berikut: 6 8 7 6 6 5 7 8 8 5
9 9 8 6 7 7 7 6 8 7
10 8 8 6 6 5 9 9 7 8
Tentukan:
a. Data terkecil
b. Data terbesar
c. Mean
d. Median
e. Modus
2. Diketahui data berat badan siswa kelas IX MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin (dalam kg) sebagai berikut:
Berat Badan (kg) 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Frekuensi 5 5 6 3 3 8 2 3 1 2 3 Tentukan :
a. Mean
b. Median
c. Modus
SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES By: WENNI MELIANA,S.Pd

Rabu, 18 September 2013

Soal-soal Materi Tabung dan Kerucut

Latihan buat siswa –siswi MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin Jawablah soal essay berikut dengan menggunakan cara! 1.Sebuah tabung jari-jari alasnya 10 cm dan tinggi tabung 30 cm. Hitunglah: a. luas selimut tabung
b.Luas permukaan tabung
c. Volume tabung

2. Diameter sebuah tabung 14 cm, dan tinggi tabung 20 cm. Tentukan luas permukaan tabung dan volumenya.
3. Sebuah kerucut berjari-jari 5 cm dan tingginya 12 cm . Hitunglah luas selimut kerucut.
4. Diameter sebuah kerucut 12 cm. Jika tinggi kerucut 8 cm. Tentukan:
a. Luas alas kerucut
b. Luas selimut kerucut
c. Luas permukaan kerucut
d. Volume kerucut.

Selamat mengerjakan!

Mengumpul tugas paling lambat hari Selasa tanggal 24 September 2013
By : WENNI MELIANA,S.Pd

Kamis, 12 September 2013

Lika-liku Kurikulum Baru 2013

Kembali menyapa pembaca, tiga kali dalam satu hari ini kita bersua (seperti minum obat ya). Kali ini aku akan membahas Kurikulum 2013 yang pasti masih hot-hotnya ya, karena baru saja diberlakukan mulai tahun ajaran baru ini yaitu 15 Juli 2013. Itupun hanya beberapa sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakannya yaitu 6.325 sekolah yang ada di Indonesia dengan rincian 2.598 SD, 1.436 SMP, 1.270 SMA dan 1.021 SMK , yang katanya sih diprioritaskan bagi sekolah eks RSBI dan berakreditasi A. Namun kenyataannya ada beberapa sekolah yang berakreditasi B ditunjuk melaksanakan kurikulum tersebut. Untuk Provinsi tempatku tinggal , sekolah pelaksana kurikulum 2013 itu ada 18 SMK, 16 SMA, 30 SMP dan 47 SD. Kenapa harus kurikulum baru ya? Apa karena kebijakan ganti menteri ganti kurikulum? Begitu selentingan yang sering kita dengar. Disamping isu-isu lain yang berkembang di masyarakat seperti terkesan mendadak tanpa evaluasi kurikulum terdahulu; anggaran yang besar; tarik ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR; menghapus mata pelajaran yang sangat urgen bagi persaingan global yaitu TIK dan Bahasa Inggris. Zona nyaman guru mulai terusik dengan kurikulum 2013 ini, karena mereka sudah mulai menyatu dengan KTSP 2006. Guru yang gagap teknologipun meradang. Sekolah yang minim fasilitas dan bukan pelaksana kurikulum akan merasa dianaktirikan. Namun kurikulum 2013 telah resmi diberlakukan. Landasan pengembangan kurikulum 2013 yakni RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan meliputi perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum serta Inpres No.1 tahun 2010 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional : Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya Bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Pengembangan kurikulum 2013 ini merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Nah, pasti kalian penasaran kan, darimana aku bisa bercerita tentang kurikulum 2013 . Padahal sekolah aku belum melaksanakan kurikulum 2013, karena sekolah kami di bawah Kementerian Agama baru akan melaksanakan pada tahun depan. Kebetulan aku sudah beberapa kali ikut seminar kurikulum 2013 di kota tempat aku tinggal yaitu di Banjarmasin. Juga ini nih yang penting, aku kan dapat ilmu berkat diklat online dari P4TK Matematika, yang salah satu materinya mengenai kurikulum 2013. Pada diklat online ini dibahas rasional kurikulum 2013, elemen perubahan kurikulum 2013 , konsep pendekatan scientific dan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Namun sayangnya materi kurikulum 2013 ini kurang dibahas lebih dalam karena berkejaran dengan materi lain. Atau juga karena materi ini cuma sekedar diskusi kelompok, tanpa ada penugasan sehingga terasa agak hambar. Padahal ini aku anggap paling krusial, guru peserta diklat harus mendapat ilmu kurikulum 2013 dari sumber terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga kedepannya ketika sekolah sudah melaksanakan maka guru sudah siap menghadapinya. Ini mungkin saran bagi pelaksana program agar ada diklat lanjutan baik online maupun offline mengenai kurikulum 2013. Bagi yang belum tahu elemen perubahan kurikulum 2013 ini. Baiklah, sedikit aku akan berbagi semampu aku. “Sampaikanlah walau hanya satu ayat”. Elemen perubahan meliputi standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Isi, dan standar Penilaian. Barangkali ada pembaca yang belum tahu peraturan pemerintah yang sudah mengalami perubahan yakni Peraturan Pemerintah RI nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ada juga beberapa permen nih seperti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Permendikbud) di tahun 2013 ini yakni No.54 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan Menengah; No.65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; No. 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan; No. 67 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SD/MI; No. 68 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/MTs; serta No. 69 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/MA. Semua permen itu sayangnya nggak bisa dimakan ataupun dikunyah lho, emang enak? He..he Yuk kita simak satu persatu elemen perubahan tersebut. 1. kompetensi lulusan; dari SD hingga SMA dideskripsikan adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 2. Kedudukan mata pelajaran (ISI); kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. 3. Pendekatan (ISI); tingkat SD kompetensi dikembangkan melaui tematik integratif dalam semua mata pelajaran, tingkat SMP dan SMA kompetensi dikembangkan melalui mata pelajaran, dan tingkat SMK kompetensi dikembangkan melalui Vokasinal (Nah, barangkali ada pembaca lain yang bisa menjelaskan lebih rinci maksud Vokasinal ini). 4. Proses pembelajaran; Belajar tidak hanya di ruang kelas namun juga di lingkungan masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar, sikap tidak diajarkan secara verbal tetapi melalui contoh dan teladan, standar proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. 5. Struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI); Ada penambahan jumlah jam per minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran , SD bertambah 4 jp, SMP bertambah 6 jp dan SMA bertambah 1 jp. Namun jumlah mata pelajaran menjadi berkurang,. Jumlah mata pelajaran SD dari 10 menjadi 6, SMP jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10,, dan SMA ada perubahan sistem yakni ada mata pelajaran wajib dan ada pilihan serta terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa. Tingkat SMK penambahan jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan. 6. Penilaian hasil belajar; penilaian berbasis kompetensi, pergeseran dari penilaian melalui tes yang mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja menuju penilaian otentik yang mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Penilaian tidak hanya level KD (bukan Krisdayanti “Menghitung Hari”lho) tetapi juga kompetensi inti dan SKL. (KD itu kompetensi dasar sedang SKL itu standar kompetensi lulusan, gitu lho…Ciyus miapah?kata siswa/i di sekolah) Sebenarnya banyak lagi yang ingin aku bagi tentang kurikulum 2013 namun aku harus segera masuk kelas diklat online. Setelah seharian aku sibuk aktifitas sekolah dan pulang sekolah menemani junior yang masih kecil-kecil, maka malamlah waktuku masuk kelas diklat OL, nanti aku ketinggalan banyak info dan tugas-tugas yang harus segera disetor ke admin lho. So, sampai jumpa pada tulisan yang akan datang. Semoga bermanfaat

Mengenal Microsoft Word

Hai, guys…Jumpa lagi nih. Mau tahu nggak cerita aku tentang Office. Mari kita simak ya. Akhirnya selesai juga nih tugas materi Office. Kali ini aku akan membahas Ms Word (bukan yang sedang berlangsung di Bali itu lho, itu kan Miss World, he..he) Ternyata Microsoft Word atau bahasa pasarannya sih Ms Word memilik fitur-fitur yang memudahkan kita disamping untuk pengetikan biasa namun juga pemformatan naskah , bahkan naskah ilmiah yang mempunyai aturan-aturan baku . Ms Word adalah software yang berfungsi untuk melakukan pengolahan kata yang paling banyak digunakanuser karena bebberapa alasan kelebihannya. Program pengolah kata Microsoft Word mengeluarkan versi 1.0 sampai 6.0 versi DOS yang berarti program ini bekerja pada sistem DOS. Microsoft Corporation mengeluarkan versi-versi Microsoft Word, antara lain versi 95, versi 97, versi 2000, versi 2003, versi 2007, versi 2010 dan kini sudah versi 2013 (sayangnya aku baru install versi ini, belum kenal lebih jauh). Penampilan Ms Word 2007 sangat luar biasa lho, karena Microsoft merombak total penampilannya disamping versi sebelumnya. Namun perintah-perintah di Ms Word 2003 maupun sebelumnya masih dapat digunakan. Apa sih yang membedakan Ms Word 2007 dengan versi sebelumnya ? Pasti itu pertanyaan kalian yang belum kenal dengan Ms Word. Baiklah, akan aku coba bagi ilmuku yang sedikit. “Katakanlah walau hanya Satu Ayat” Pada Ms Word 2007 hadir dengan fasilitas yang disebut Ribbon. Itu lho fasilitas yang memudahkan pengguna menggunakan semua fitur yang ada di Ms Word 2007 dengan One Click (satu klik saja), nggak perlu ribet deh klik sana sini. Lebih hemat menghemat waktu pengerjaan kan? Kalau yang belum tahu kelebihan dari Ms Word dibanding versi sebelumnya, mari simak ya. Ini diantara kelebihannya: 1. Interface/tampilan yang sederhana, transparan, dengan penataan menu serta toolbar berbentuk Ribbon (pita) yang menampilkan semua menu dalam bentuk ikon. Jadi memudahkan kita para penggunanya lho. 2. Pada versi lama Menu File merupakan menu awal yang berguna melakukan setting awal seperti menyimpan, membuka file, mengatur kertas, dll. Namun pada Ms 2007 menu file berubah total menjadi logo Office yang terletak di pojok kiri atas yang berisi perintah New, Open, Save, Save As, Print, Prepare, Send, Publish, Close, dll. 3. Format file yang memilik kemampuan jauh lebih baik untuk melakukan kompresi. Maksudnya file yang tersimpan menggunakan format XML ditandai dengan penambahan huruf x dibelakang extensi (contohnya nih : filename.docx). 4. Word Count, terletak di kiri bawah lembar kerja yang langsung menghitung jumlah kata yang diketik (nggak perlu repot donk hitungnya). 5. SmartArt, tools ini terletak di menu Insert dan grup pilihan Illustration. Menu ini digunakan untuk memperindah pekerjaan dengan menampilkan berbagai macam diagram yang berbentuk grafik baik grafik 2D maupun 3D (eh, anakku juga dikenal 3D lho Dany Dzaky Dhawy, itu mah beda, ha…ha..ha). 6. Template lebih lengkap dan menarik. Bisa juga lho kita ambil template lain melalui Microsoft Office Online dan digunakan secara langsung. Hebat nih… 7. Inspect Document, fasilitas yang bisa menyimpan file dengan format PDF. Kita juga bisa berinteraksi langsung dengan sistem blog dan mengeditnya langsung. (Seperti sekarang nih aku menyapa kalian pembaca semuanya). 8. Theme, yaitu fasilitas untuk mempercantik layout dokumen dan bisa menyimpan format layout yang didesain sendiri. 9. Restrict Permission, untuk mengatur hak akses bagi siapa saja yang diperbolehkan untuk membuka dokumen rahasia. (Wah, bagus tuh. Keamanaan tulisan bisa terjaga). 10. Cover Page, untuk membuat cover halaman depan lebih cantik dan lebih mudah. Nah, udah tahu kan kelebihan Ms Word 2007? Kalo kelebihan Miss World sih udah jelas kalo mereka harus cantik, pintar, dan segala yang baik-baik deh, he..he..(Brain, Beautiful, Behaviour, moga nggak salah eja nih). Untuk menjalankan Ms Word 2007 sama dengan Ms Word versi sebelumnya, nggak perlu dibahas disini lagi ya. Kali ini kita bahas versi lainya. Microsoft Office 2010 disebut juga Office 2010 atau Office 14 merupakan produk dari Microsoft Windows menggantikan Ms Office 2007. Office 2010 termasuk dukungan file, user interface, dan pengalaman pengguna. Office 2010 diluncurkan pe pelanggan ritel pada tanggal 15 Juni 2010. Microsoft mengumumkan RTM pada tanggal 15 April 2010 dan bahwa versi itu untuk memiliki teknologi pidato untuk digunakan dengan text to speech dalam Microsoft OneNote,Microsoft Powerpoint, Microsoft Outlook, dan Microsoft Word. Fitur yang disediakan Ms Word ini sangat banyak lho disamping yang sudah familiar kita kenal selama ini. Berkat ilmu diklat online dari P4TK matematika maka aku dapat ilmu baru lagi. Aku bagi dikit ya… Untuk berganti halaman baru Ms Word sudah menyediakan fitur insert page break atau klik aja tombol CTRL + ENTER. So, kita nggak perlu tekan tombol Enter berulang-ulang pindah ke halaman baru. Untuk membuat tabel yang kolomnya banyak sehingga kertas harus dibuat dalam bentuk tidur (landscape), sedang halaman lainnya tetap dalam bentuk tegak (portrait) dulunya aku harus pisah jadi file tersendiri. Ternyata dalam satu dokumen bisa lho dibuat orientasi halaman yang berbeda. (Terima kasih P4TK yang memberi ilmu pada diklat online ini). Penomoran halaman yang berbeda dalam satu naskah, ternyata bisa juga lho, misalnya untuk kata pengantar, daftar isi, dll dengan penomoran Romawi. Lalu halaman lain dengan penomoran Arab. Ssttt….Karena diklatnya online, aku perlu utak-atik hal ini beberapa hari lho. Walaupun pada modul sudah ada + videonya juga dikasih admin. Namun pas didownload, ternyata videonya kurang jelas. Makanya sambil meraba-raba, he..he..Gelap kali. Mungkin ini dulu deh pengenalan Ms Word, Semoga bermanfaat

Eksplorasi Banyak Penyelesaian SPLDV

Selain untuk mencari penyelesaian SPLDV, Geogebra bisa juga digunakan untuk mengeksplorasi banyak penyelesaian SPLDV. dari sana bisa diambil kesimpulan pada kondisi bagaimana SPLDV mempunyai satu penyelesaian, banyak/tak hingga penyelesaian dan yang tidak mempunyai penyelesaian. Dengan Tool slider, input bar, insert text, intersect two object dan check box to show or hide object, maka bisa kita membuatnya Yang belum ngerti tool itu, mari saya jelaskan: Slider/luncuran di geogebra merupakan representasi grafik dari angka dan sudut bebas. dengan slider dibuat suatu rentang nilai angka/sudut dalam interval tertentu. Tool input bar digunakan untuk membuat objek dalam bentuk teks Tool intersect two object digunakan untuk mencari perpotongan dua objek. Tool Check box to show or hide objects digunakan untuk menampilkan atau menyembunyikan satu atau dua lebih objek di geogebra. Objek mana saja ynag akan ditampilkan / disembunyikan saat check box tersebut diaktifkan/diklik, dapat ditentukan pada saat membuat check box. Langkah-langkahnya: 1. kita buat 3 slider untuk nilai koefisien dan konstanta persamaan pertama yaitu a1, b1, dan c1 dengan interval tertentu 2. Dengan menggunakan nilai a1, b1, dan c1, pergerakan ditentukan interval slider, dibuat persamaan pertama dengan mengetikkan di input bar 3.Setelah selesai mengetikkan persamaan pertama lalu tekan tombol ENTER, sehinga terbentuk sebuah garis 4. kemiringan garis persamaan, serta titik potong terhadap sumbu x dan y ditentukan oleh nilai a1, b1, dan c1 5. kita bisa ubah properti dengan warna dan ukuran yang kita mau Ini videonya:

Minggu, 08 September 2013

Galeri video Geogebra

Hai, kali ini akan dibagikan video latihan modul diklat online 2013 materi geogebra. Ternyata geogebra itu bikin penasaran lho. Menaklukkan geogebra bagaikan menaklukan gunung merapi? Wah, emang pernah ke sana? Semakin banyak yang dipelajari ternyata semakin banyak yang belum dimengerti dan harus terus mengeksplorasi. Pastinya kudu rajin mencoba deh. Kali ini geogebranya tentang grafik fungsi pada interval tertentu. Nah ini videonya, ada 3 video lho. Masih banyak sebenarnya latihan-latihan pada modul diklat ini Ini video latihan 2 Nah, ini video latihan 3 diklat online 2013 Semoga bermanfaat

Rabu, 04 September 2013

Menentukan HP dari Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dengan Geogebra

Kali ini kita akan bahas masih tentang video pembelajaran ya... Untuk menentukan Himpunan Penyelesaian dari Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dengan cara grafik, bisa kita gunakan Geogebra lho. Video ini semoga memudahkan kita dalam menentukan himpunan penyelesaiannya. Selamat mecoba semuanya, selamat mencoba siswa-siswiku di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Mari kita simak videonya Semoga bermanfaat bagi semua. Terus belajar, maju terus pendidikan Indonesia

Video menentukan gradien dengan Geogebra

Kali ini kita akan belajar menentukan gradien dengan geogebra mari kita simak bersama-sama video ini. Ada beberapa soal yang perlu dijawab ya..Mari belajar

Jumat, 30 Agustus 2013

Ketika serba online, haruskah guru gaptek?

Hari ini, kali kesekian aku berurusan dengan dinas pendidikan kota semenjak verval NUPTK. Kembali aku disuguhi pemandangan banyaknya guru yang antre untuk urusan NUPTK ini, baik yang sekedar bertanya, verifikasi, dan semua yang berkaitan NUPTK online. Kebetulan admin diknas cuma satu, Pak Wildan. Alhamdulillah, beliau begitu sabar menghadapi serbuan pertanyaan guru-guru. Namun beliau sering ditugaskan keluar (ke LPMP,dll untuk urusan dinas), jadilah kalau beliau ada di kantor ruangan beliau penuh oleh guru.

Aku guru PNS di bawah kementerian agama. Awal Mei, teman-teman grup di facebook sudah mengabari adanya NUPTK online. Sebelum situs http://padamu.kemdibud.go.id resmi diluncurkan dan masih dalam tahap percobaan sebenarnya aku sudah mulai mencoba mencari tahu dan mempelajarinya, mengunduh formulir AO3, karena asal NUPTK sekolah lain (aku guru pindahan). Aku orang yang tak suka menunda waktu. Setelah situs resmi diluncurkan, teman-teman daerah lain mulai bekerja, aku ikut belajar dari mereka lewat grup jejaring sosialku. Kucoba datang pertama kalinya ke diknas pendidikan dengan setumpuk berkas formulir AO3 dan AO2 teman-teman sekolahku untuk divalidasi ke tahap A01. Tapi apa jawabannya? Maaf, dari sekolah di bawah kemenag belum bisa diproses lagi. Berkas disuruh bawa pulang saja dulu.

Tanggal 17 Juni  2013 ketika kami ada pelatihan narasumber UKG yang diadakan diknas kota dan LPMP , kami diberi akun sekolah. Sebagai operator, aku mulai mengelola, namun untuk PTK masih belum bisa dikerjakan karena kami belum diverifikasi. Beberapa teman sekolah lain (di bawah diknas)  yang belum mengerti cara pengisian aku bantu sebisa aku. Bintang 1, 2, 3 dengan mudah mereka lalui. Berbulan-bulan aku tunggu , baru akhir bulan Ramadhan, aku diberi tahu teman dari sekolah lain yang juga di bawah kemenag  bahwa dia sudah bintang dua. Berbekal semangat tinggi aku ke diknas lagi hari Jumat tanggal 2 Agustus. Teman-teman di sekolah lain dan daerah lain sudah beres sementara aku belum apa-apa.  Ternyata  Bapaknya nggak ada di tempat, ada tugas ke LPMP. Sementara Senin tanggal 5  Agustus sudah mulai cuti bersama semua PNS sehubungan Lebaran Idul Fitri.

Sesudah lebaran aku datang lagi , sebelumnya aku nelpon beliau dulu, khawatirnya nggak ketemu ( ilmu selisih kata teman-teman di sekolah). Berkas disuruh ditinggal dulu mengingat banyak yang antre disana. Setiap hari aku cek situs http://padamu. kemdikbud.go.id untuk mencek status kami PTK di MTs Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Namun PTK di sekolah kami belum juga terdaftar sementara formulir A01 kami sudah keluar. Ketika aku cek NPSN sekolah kami salah, padahal kami sudah benar menulis NPSN Sekolah pada form AO3 dahulu. Hari ini aku lapor lagi kediknas dan disuruh tunggu lagi beberapa hari ke depan.  Katanya untuk guru di bawah kemenag nunggu kami koordinasi dulu dengan LPMP. Aku tanya bagaimana guru lain (guru MTs, MA) yang sudah terverifikasi, bahkan hari ini saja aku bertemu beberapa guru MTs dan MA yang sudah kumpul berkas bermaterai ke diknas.

Akhirnya aku mulai bertanya- tanya kenapa prosesnya begitu rumit? Apakah beda antara guru di bawah kemenag dengan guru dibawah diknas???
Sabar, mungkin itu kembali yang harus aku lakukan. Bayangkan, dari Mei sampai sekarang akhir Agustus aku belum bisa menginput dataku dan teman-teman PTK di sekolah. Bukan karena kami gaptek, bukan karena kami cuek dengan ini, kami selalu koordinasi.

Satu hal yang menarik selama aku berkali-kali ke diknas dan ikut antre berjubel di ruangan admin diknas. Ada beberapa guru yang hanya sekedar menanyakan apa yang harus kami lakukan dengan NUPTK ini? dimana kami bisa mencari dan membukanya? Bagaimana caranya? Apa syarat pengajuan NUPTK baru?dimana entrinya?Bagaimana membuka ketika kami lupa password? Bagaimana merubah masa kerja yang salah ketika menginput? Bagaimana merubah status guru menjadi kepsek yang salah ketika diinput? dan pertanyaan sepele-sepele lain yang menurut logikaku pertanyaan itu mudah terjawab jika:
1.      1.  Sejak awal diknas sosialisasi dan minimal memberi pelatihan kepada operator sekolah, selanjutnya tugas operator sekolah lah yang membimbing guru. Sehingga pekerjaan admin diknas jadi mudah. Dan tak akan terjadi lagi antrean guru untuk menanyakan hal-hal sepele.
2.      2.  Guru sendiri mau bertanya dan belajar dengan teman sekolahnya atau sekolah lain yang lebih mengerti (Namun kendala disini kata mereka sih, yang ditanya juga tidak mengerti. Wah ini sih berabe namanya, hari gini guru nggak melek informasi dan teknologi, apa kata dunia???
3.      3.  Guru sendiri yang menginput datanya, bukan operator sekolah semua yang mengerjakan, sehingga kecil kemungkinan salah dalam menginput data. Karena kita lebih tahu diri kita, masa kerja kita, dan lainnya. Itu gunanya ada lampiran syarat-syarat agar dalam pengisian itu tidak asal. Operator sekolah sekedar memverifikasi sesuai syarat yang dilampirkan. ( Namun masih banyak guru yang belum sadar, belum bisa dan tidak mau belajar ICT itu permasalahannya).

Melihat fenomena di lapangan, terus terang aku menjadi sangsi akan manfaat verval bagi PTK seperti panduan yang diharapkan padamu kemdikbud halaman 3 untuk admin sekolah  itu bisa tercapai. Kalau semua akun PTK itu tetap operator sekolah yang mengerjakannya.

Kesimpulannya ketika semua serba online,  guru masih enjoy dengan penyakit akutnya untuk tidak melek informasi, tidak mau belajar TIK. Namun kalau ditanya tunjangan sertifikasi mereka pasti ingin mendapatkannya. Mudah-mudahan ini hanya oknum guru saja, dan semua guru akan sadar kompetensi profesionalnya sesuai standar kompetensi guru mata pelajaran yang no.24 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Keep spirit, maju terus pendidikan Indonesia

Soal-soal PR materi kesebangunan

SOAL-SOAL PR KELAS IX, HARAP DIKERJAKAN

1. Sebuah gedung mempunyai bayangan 75 m, sedangkan sebatang pohon yang ada di depannya yang tingginya 9 m mempunyai bayangan 3 cm. Tentukan tinggi gedung tersebut.

2. Sebuah jendela mempunyai ukuran panjang 2 m dan lebar 3 m. Jika panjang  jendela pada foto 1 cm, berapa luas jendela pada foto?


3.Tinggi Ahmad 168 cm dan tinggi Ahmad pada foto 4 cm. Jika tingg Putri pada foto 3 cm, berapa tinggi Putri sebenarnya? .

4. Seorang anak yang tingginya 1,4 m berdiri pada jarak 6 m dari tiang lampu.
Jika panjang bayangan anak itu oleh sinar lampu adalah 4 m, berapakah tinggi tiang lampu sebenarnya

Senin, 26 Agustus 2013

Menempelkan video pada Blog

Akhirnya sukses juga membuat video pembelajaran yang diunggah ke youtube dan disematkan ke blog aku. Kali ini aku membuat lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga Ini video lingkaran dalam segitiga dengan geogebra Dan ini video lingkaran luar segitiga dengan geogebra

Minggu, 25 Agustus 2013

Pendidikan (yang tidak ) gratis???

Beberapa hari ini, koran langganan memberitakan pungutan dana siswa baru pada beberapa sekolah bekas RSBI. Orang tua siswa kaget ketika anaknya yang baru masuk SD diminta pungutan Rp 2,1 juta. Sementara di sekolah lainnya melakukan pungutan Rp 3,5 juta bagi siswa kelas IX. Kepala Sekolahnya berdalih pungutan itu berpedoman pada Permendiknas 48 tahun 2008 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa pembiayaan pendidikan ditanggung pemerintah dan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah orang tua siswa demikian dalih mereka. Diakui atau tidak, pungutan bagi siswa baru pada sekolah-sekolah itu lazim terjadi. Masyarakat yang memiliki materi berlebih pasti tidak mempermasalahkan dan menganggap itu hal yang wajar. Karena sekarang ini, mana ada yang gratisan. Ke toilet, bahkan mampir sebentar membeli makanan sudah ditodong oleh tukang parkir. Hanya buang angin saja yang gratis. Bagaimana dengan masyarakat yang hidupnya pas-pasan dan yang merupakan golongan ekonomi ke bawah? Untuk makan dan biaya hidup sehari-hari saja mereka susah. Apalagi untuk membayar biaya sekolah anak. Akhirnya banyak anak yang putus sekolah. UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dasar dan menengah dan negara wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945). Undang-undang No.20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7 – 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Penulis masih ingat, tema peringatan Hardiknas 2 Mei 2013 yaitu ” Meningkatkan kualitas dan Akses Berkeadilan”. Apakah itu hanya tema belaka dan memupuk mimpi saja? Akses pendidikan dipengaruhi oleh ketersediaan satuan pendidikan dan keterjangkauan dari sisi pembiayaan. Layanan pendidikan seharusnya menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa ada kecuali sesuai prinsip pendidikan untuk semua (Education for All). Pemerintah begitu bangga dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BPOPTN), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Bidik Misi dan Beasiswa. Namun apakah di lapangan sudah tepat sasaran? Sedangkan pencairannya pun tersendat-sendat dan tidak sesuai petunjuk teknisnya. Untuk provinsi dimana penulis tinggal saja, dari data dinas Pendidikan Provinsi Kalsel tahun 2012/2013, angka putus sekolah tingkat SD sederajat mencapai 1000 siswa, tingkat SMP untuk siswa angkanya mencapai 363 orang, siswi mencapai 367 orang, dan tingkat SMA sederajat laki-laki mencapai 269 orang dan perempuan 253 orang. Dengan kabupaten Banjar sebagai daerah angka putus sekolah terbanyak disusul kota Banjarmasin urutan kedua. Masyarakat awam pasti bertanya-tanya, kan ada dana BOS dan dana lainnya dari pemerintah, kenapa sekolah harus bayar? Berarti Pendidikan gratis itu hanya slogan Televisi atau orang-orang tertentu untuk mendukungnya mencapai target jabatan yang diincar? Berbicara dana BOS, menurut petunjuk teknis: BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Untuk tingkat SD sederajat besarnya Rp 580.000,- / siswa / tahun. Untuk tingkat SMP sederajat besarnya Rp. 710.000,- / siswa / tahun. Dibayarkan per triwulan, namun kenyataan di lapangan pembayarannya molor. Ada lagi dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang secara garis besar bertujuan mengamankan program pemerintah dalam penuntasan wajib belajar 12 tahun (Pendidikan Mengah Universal). Secara khusus program BSM antara lain bertujuan memberikan pelayanan yang layak kepada peserta didik yang orang tuanya tidak mampu / miskin; membantu peserta didik untuk memnuhi kebutuhan pribadi pada PBM; mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan ekonomi. Dana program BSM bisa digunakan untuk keperluan pendukung biaya pendidikan siswa seperti pembelian buku dan alat tulis, baju seragam, dan keperluan lain yang berkaitan dengan pembelajaran di madrasah. Dari juknis BSM Kemenag , besaran dana untuk MI sebesar Rp 360.000,- / siswa / tahun. Untuk MTs Rp 550.000,- / siswa / tahun. Untuk MA Rp 1.000.000,- / siswa / tahun. Melihat besaran dana itu kita ambil contoh tingkat MI yang setahunnya mendapat Rp 360.000,-berarti setiap bulan siswa dapat Rp.30.000,-. Apakah bisa untuk bayar buku dan berbagai keperluan sekolah lain? Realita di lapangan kadang tidak semudah teori. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan dan tahu besarnya operasional dan keperluan sekolah sepertinya dana dari pemerintah masih belum banyak membantu dan belum tepat sasaran. Menghasilkan kualitas yang maksimal pasti perlu biaya yang besar, beda kalau hanya ingin seadanya. Beberapa pungutan yang dilakukan sekolah-sekolah , ada yang memang murni untuk keperluan sekolah yang mendesak dimana anggaran yang sudah disediakan pemerintah untuk sekolah tersebut masih belum tercukupi sehingga perlu ada dana dari masyarakat terutama orang tua siswa. Namun ada juga oknum sekolah yang mengambil kesempatan, sekolah dijadikan lahan bisnis dan mencari keuntungan. Ini yang harus kita berantas demi akses berkeadilan. Agar amanat luhur dari UUD 1945 bisa tercapai. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat- amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (Q.S. Al Anfaal : 27 ) Semoga semua usaha kita semua untuk memajukan dunia pendidikan yang semakin berkualitas dapat terwujud. Mari kita melakukan segenap usaha dan pikiran yang terbaik untuk kemajuan pendidikan serta keikhlasan kita dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Sehingga apa yang kita lakukan sebagai ladang amal bagi kita. Keep spirit, maju terus pendidikan Indonesia. By : Wenni Meliana,S.Pd No.Peserta 136 diklat online 2013 P4TK matematika

Kenapa harus belajar matematika

Terus terang, tulisan ini diawali dari grup diklat online. Ketika membaca tulisan Buat Apa belajar matematika dan Buat apa Belajar? Sebagai seorang pengajar matematika saya juga sering ditodong siswa saat menyampaikan materi buat apa belajar materi ini? “Kenapa kita harus belajar Bu”? Apalagi di era sekarang, dimana televisi dan game sudah begitu meracuni otak siswa, sehingga belajar seakan jadi bumerang bagi mereka. Sebagai seorang Muslim, untuk menjawab berbagai pertanyaan maka kita harus berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadits. 52. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami[546]; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al A’raaf : 52) [546]. Maksudnya: atas dasar pengetahuan Kami tentang apa yang menjadi kemashlahatan bagi hamba-hamba Kami di dunia dan akhirat. Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat mengenai masalah ilmu. Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang berkaitan dengan Ilmu, yaitu: • Kedudukan Ilmu • • Keutamaan ilmu: 2:247, 2:269, 3:7, 4:162, 12:68, 17:107, 22:54, 27:15, 27:40, 27:52, 28:14, 28:80, 29:41, 29:43, 29:49, 29:64, 30:56, 34:6, 39:9, 55:4, 58:11, 96:4 • Kedudukan orang alim: 2:247, 3:18, 4:83, 5:63, 6:105, 7:164, 17:107, 21:7, 22:54, 27:40, 27:52, 28:14, 28:80, 29:41, 29:43, 29:49, 29:64, 35:28, 39:9, 58:11 • Menuntut ilmu dan mengamalkannya: 2:151, 3:137, 5:63, 7:175, 7:176, 9:122, 17:12, 18:66, 20:114, 62:5 • Kebodohan dan akibat orang bodoh: 6:119, 6:144 • Majelis ilmu atau tempat pendidikan • Duduk dalam majelis ilmu: 58:11 • Memutus pembicaraan guru: 18:70, 18:75, 18:78 • Menyampaikan ilmu • Yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir: 9:122, 46:29, 46:30, 46:31 • Hukum menuntut ilmu fardhu kifayah: 9:122 • Menyembunyikan ilmu: 2:144, 2:146, 2:159, 2:174, 3:70, 3:71, 3:75, 3:187, 4:37, 4:46, 4:51, 5:13, 5:15, 5:44, 5:63, 5:67, 6:114, 7:162, 7:169 Jadi jelaslah bahwa hukum menuntut ilmu itu fardhu kifayah. Dalam Q.S.At Taubah ayat 122 yang artinya: 122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Dalam Surat Al-Ashr ayat 1-3 , yang artinya ; ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Pada ayat lainnya, “ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS: Al Mujaadilah:11) Juga arti ayat berikut, penulis angkat “ Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”. (QS Al Israa : 12) Belum lagi hadits-hadits menyangkut ilmu, antara lain: Hadits kewajiban mencari ilmu: “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan (HR.Ibnu Abdil Barr) Hadits Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu , yaitu “Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akherat, maka wajib baginya memilik Ilmu, dan barang siapa emnghendaki keduanya maka wajib baginya memilik ilmu”. (HR Turmudzi) Hadits lain “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR.Turmudzi) Serta Hadits dari Rasulullah SAW yang berbunyi “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan waktunya adalah dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits) So, ketika ada pertanyaan Kenapa harus Belajar? Kenapa kita harus Belajar matematika? Mudah kita jawab karena belajar/ menuntut ilmu itu wajib dilakukan oleh kita (fardhu kifayah). Kedudukan orang yang berilmu itu lebih tinggi daripada yang tidak berilmu. Jika kita ingin menginginkan kebahagiaan dunia-akhirat wajib dengan ilmu. Terus ketika di berondong pertanyaan oleh siswa kenapa Harus Belajar Matematika? Mudah sekali. Kita hidup di dunia, di keluarga, di pasar dan dimana saja berkaitan dengan matematika (ilmu hitung). Contoh sepele dalam keluarga. Seorang ayah kalau tidak belajar matematika bagaimana tahu menafkahi keluarga, membagi keuangan yang dimilikinya, mengitung zakat penghasilannya. Seorang Ibu menggunakan uang pemberian suami, mengatur agar cukup sehari ataupun sebulan. Seorang anak bagaimana mengatur membelanjakan uang pemberian orang tua. Di luar rumah, ada pasar, sekolah, tempat kerja, lingkungan lain yang perlu matematika. Hari gini nggak bisa berhitung, apa kata dunia? So, belajar matematika dooonk!!! Sehingga ketika penulis masuk kelas VII dan mengajarkan bilangan bulat. Saat ada siswa yang bertanya “kenapa kita harus belajar bilangan bulat Bu, toh nanti juga tidak ada malaikat bertanya bilangan positif ,negatif, serta operasinya yang ribet?” Maka penulis coba jawab bahwa bilangan bulat digunakan salah satunya agar kita mengerti kalau punya hutang (-), punya duit (+), tidak punya apa-apa (0). Sehingga kedepannya kita tidak melakukan korupsi karena kita tahu milik kita dan mana yang bukan. Jawaban lain bisa kita kembangkan. Masuk pelajaran bilangan pecahan, kenapa mesti belajar? Sulit banget, ada komanya (bahasa siswa kalo dikasih pecahan desimal, kelemahan siswaku hingga kelas IX kalo hitungan ada komanya, mereka mati gaya, he..he, maksudnya kesulitan dibanding bilangan bulat), ada persen, dan lainnya. Aku bilang salah satunya agar kalian pintar menghitung zakat kalian, menghitung warisan kalian. Biar nggak berantem sesama saudara akibat ketidaktahuan hitungannya (nggak lah ya,jangan sampai deh karena warisan keluarga pecah). Ketika di kelas IX, masuk pelajaran peluang yang berkaitan dengan benda-benda yang identik dengan judi (ada dadu, kartu, uang logam, dll). Mengapa perlu belajar peluang? Agar siswa tahu bahwa ahli matematika sudah menghitung “Peluang kalah lebih besar daripada peluang menang”. So, jangan pernah berjudi. Di Agama Islam sudah dilarang, dengan ilmu pengetahuan sudah dikaji. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan kritis lain dari siswa yang membuat kita harus arif menjelaskan, apa pentingnya pelajaran yang kita ajarkan. Jadi, kalau ada pertanyaan kenapa harus belajar barangkali tulisan ini bisa jadi jawaban pertanyaan itu, kalau belum puas juga maka tanya ahlinya. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (QS. Al.Imran 110)

Minggu, 23 Juni 2013

tulisanku di koran Kalimantan Post dan Radar Banjarmasin

kayaknya nggak lengkap deh kalo tulisan yang udah dimuat di koran nggak aku arsipin or share ulang buat pembaca disini. kali aja ada manfaatnya + nambah ilmu. Nambah pahala juga nantinya, he..he...Pahala koq dihitung, kan bukan matematika.ha..ha..hi..hi... Di kalimantan post ulasanku terbit hari Senin 3 juni 2013. Banyak diedit/ditinggal, tapi nggak apa, isinya udah tercover juga. Kalo di Radar Banjarmasin karena dibuat bersambung, pertama Minggu tanggal 2 Juni 2013. Kedua sambungannya terbit tanggal 9 juni 2013. Tulisannya dimuat semua. Wow..senang rasanya, pertama kirim langsung dimuat siapa yang nggak bangga tuh? biarpun honornya sampai sekarang nggak nerima juga tapi cuek ah, kepuasan nggak bisa diukur materi. Tapi kalo dibayar pasti lebih senang apalagi teman2 udah pada nagih kapan traktirannya? wah..wah... Nah, penasaran isi tulisan aku. mari simak yuk....................Eng..ing...eng...... KURIKULUM BARU BERLAKU, GURU GALAU?
oleh: WENNI MELIANA,S.Pd Kurikulum pendidikan di Indonesia akan berubah drastis. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyusun kurikulum baru untuk tahun 2013. Rencana ini ternyata sudah digagas sejak tahun 2010. Uji publik struktur kurikulum 2013 telah digaungkan dan dilaksanakan pemerintah. Sosialisasi kurikulum 2013 pun gencar dilakukan, baik oleh pemerintah maupun lembaga pendidikan lainnya yang berkepentingan dengan kurikulum baru ini dengan bekerjasama maupun secara mandiri dengan segala pro dan kontranya serta sentilan ganti menteri ganti kurikulum. Zona nyaman guru mulai terusik, guru sudah mulai menyatu dengan KTSP 2006, guru yang gagap teknologipun meradang. Di tengah kritikan yang mengalir dengan deras , pemerintah terus maju, anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Alasan kementerian: kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman yang berubah, sehingga kurikulum harus berbasis pada penguatan penalaran bukan hafalan semata. Perubahan yang dilakukan pemerintah merujuk hasil dari PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Kriteria penilaian mencakup kognitif dan keahlian siswa membaca, matematika dan sains. Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara banyak siswa negara lain menguasai pelajaran sampai level 4, 5, bahkan 6. Indikator lainnya merujuk pada hasil Trends in International Mathematics and Science (TIMSS) dan PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study ) tahun 2011, yang membagi soal-soalnya menjadi 4 kategori yaitu low mengukur kemampuan sampai level knowing; Intermediate mengukur kemmapuan sampai level applying; High mengukur kemampuan sampai level Reasoning; dan Advance mengukur kemampuan sampai level Reasoning with incomplete information. Hasil untuk Matematika dan Reading (membaca) bahwa lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level Intermediate ( menengah), sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi/high dan advance. Hasil dari Sains yaitu lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level Intermediate ( menengah), sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi/high dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan ( yang distandarkan) internasional. Satu kesimpulan dari dua hasil tersebut bahwa prestasi siswa Indonesia terkebelakang. Sebagai bukti keseriusan Pemerintah, tanggal 7 Mei 2013 pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, yang bersama-sama membangun kurikulum pendidikan, penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip, norma yang terkait dengan kurikulum dirasakan penting untuk dikembangkan secara komprehensif dan diatur secara utuh pada satu bagian tersendiri. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita sebagai guru akan menghadapi kurikulum 2013 yang dilakukan secara bertahap dan terbatas. Bertahap artinya tidak semua kelas, sedangkan terbatas artinya tidak semua sekolah menerapkannya. Bertahap untuk tingkat SD akan diberikan di kelas I dan IV , tingkat SMP pada kelas VII dan tingkat SMA pada kelas X. Terbatas artinya jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah. Pemerintah siap mengimplementasikan kurikulum 2013 kepada 6.325 sekolah yang ada di Indonesia dengan rincian 2.598 SD, 1.436 SMP, 1.270 SMA dan 1.021 SMK pada 15 Juli 2013, yang diprioritaskan bagi sekolah eks RSBI dan berakreditasi A. Jumlah guru yang akan melaksanakan implementasi kurikulum 2013 total sebanyak 55.762 dan siswa sebanyak 1.570.337 siswa. Jumlah buku sebanyak 9.767.280 buku, dengan target pengadaan buku kurikulum itu sampai di sekolah pada 14 Juli. Tahun 2014 akan digenjot lebih besar lagi, untuk tingkat SD di kelas I , II, IV dan V. Untuk tingkat SMP di kelas VII dan VIII, serta tingkat SMA/SMK di kelas X dan XI. Sehingga tahun 2015 semua sekolah diharapkan sudah melaksanakan kurikulum 2013 dan satuan pendidikan dan menengah wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 paling lambat 7 (tujuh) tahun. Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum. Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka dipastikan implementasinya pun akan kedodoran. Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum itu sendiri. Mengapa hal ini lebih penting? Karena kurikulum 2013 bertujuan mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik. Mereka akan lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. Disinilah seorang guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, pada kurikulum 2013 pemerintah ingin menonjolkan sisi integrasi dari kompetensi sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (skill). Hal ini penting dalam rangka antisipasi kebutuhan kompetensi abad 21 dan menyiapkan generasi emas 2045. Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Peubahan itu suatu keniscayaan jika ingin terus maju dan berkembang. Seorang guru tidak perlu galau atau anti perubahan, yang terpenting guru harus tahu arah perubahan ke depan dari kurikulum itu sendiri, kompetensi abad 21, serta penyiapan generasi emas 2045. Untuk sampai kearah itu seorang guru harus menguasai empat aspek kompetensi. UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Pasal 28 ayat 1 PP No.32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sungguh cita-cita yang sangat mulia. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri akan terjadinya perubahan, guru dituntut tidak hanya cerdas namun juga adaftif terhadap perubahan. Perubahan kurikulum sehebat apapun jika gurunya tidak mau berubah maka hasilnya tetap sama. Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang nantinya menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat bahwa perubahan itu sesuatu yang niscaya harus kita hadapi jika kita ingin terus maju dan berkembang. Seorang guru tidak boleh stagnan atau jalan di tempat, bahkan ada pembicaraan di warung kopi dan komunitas guru di jejaring sosial :”Apapun kurikulumnya, mau KBK 2004, KTSP 2006, ataupun kurikulum baru 2013, stategi tetap sama, cara mengajar tidak berbeda tetap konvensional CBSA (catat buku sampai abis), pembelajaran langsung seperti ceramah tetap jadi idola ”. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang? Zaman ke depan pasti berubah. Jika tidak dilakukan perubahan mulai sekarang, kita akan memproduksi generasi yang usang, yang tidak cocok dengan zamannya nanti. Bonus demografi populasi usia produktif yang luar biasa besar, warga yang berusia muda luar biasa banyaknya. Kalau tidak disiapkan sejak dini, nanti akan menjadi beban termasuk tidak terserap di ketenagakerjaan. Kemdikbud sudah mendesain strategi penyiapan guru yang melibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widyaswara, guru inti, pengawas, kepala sekolah; dan guru, yang terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK. Implementasi kurikulum dilakukan bertahap, maka pelatihan guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas I dan IV di jenjang SD, kelas VII di SMP, serta kelas X di SMA/SMK, maka guru yang diikutkan dalam pelatihan berkisar 400 – 500 ribuan orang. Perubahan dalam aspek konten pembelajaran, strategi maupun kurikulumnya pada tatanan pelaksanaan di garda depan yaitu guru tidak lepas dari dukungan manajemen kepemimpinan yang handal. Ini yang kadang mengalami kendala di lapangan yaitu kurangnya daya dukung, sehingga pemerintah harus total dan berkonsentrasi penuh jika akan mengadakan perubahan. Kurikulum boleh berubah, tapi pastikan sampai ke semua guru yang merupakan garda depan juga sejalan. Tidak hanya anggaran besar untuk pelatihan ke semua guru, namun orang yang ikut pelatihan hanya itu-itu saja, yang lain cuma sebagai penonton bahkan buta kurikulum baru. Menyongsong kurikulum 2013, menyongsong abad 21 ,menyongsong generasi emas 2045, sudah siapkah kita wahai para Pendidik? Sudah siapkah Pemerintah dengan terobosan-terobosan yang “luar biasa”, yang tidak hanya sekedar proyek untuk menghabiskan anggaran dan menghamburkan uang semata? Keep spirit, maju terus pendidikan Indonesia

seminar nas.pend ????

Hari ini tanggal 23 Juni 2013 kembali aku ikut seminar nasional. Judulnya keren Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Wow...keren...Kali ini diadakan oleh HIMATIKA STKIP BANJARMASIN. Ada beberapa hal yang menarik aku ulas , sebagai tuangan unek-unek. kata orang daripada nganjel muntahin aja deh, he..he.. Pertama jadwal acara seminar yang sebelumnya tanggal 26 Mei 2013 mundur jadi hari ini. Entah apa penyebabnya, aku nggak mau meraba-raba. Positif thinking aja deh... Yang lebih kaget lagi ketika nyampe di TKP, pembicara koq beda juga, undangan awal tertulis pembicara: 1. Prof.Dr.Nurfina Aznam,SU.Apt (perancang kurikulum Baru di UNY "Wakil Rektor UNY') 2.Dr.Ngadimun,MM(Kepala Dinas Pendidikan Provinsi KalSEl) 3. Drs.Kaberi,M.Pd (Dosen STKIP PGRI Banjarmasin) Namun di lapangan,Pembicaranya menjadi: 1.Nopriadi,ST,MSc,Ph.D ( Pemerhati Kurikulum, Dosen UGM Yogyakarta) 2. Kasi MTs Dinas Provinsi Kalsel. Untungnya pembicara ketiga nggak berubah, kalo iya aneh banget. Seharusnya panitia ketika mundurkan jadwal mengkonfirmasi ke peserta, harus dikatakan juga kalo merubah pemateri,serta undangan +jadwal diserahkan lagi ketika jadwal dimundurkan. Bukannya hari H peserta baru tahu. Terus terang, terang terus,iklan bola lampu kali ye,he ..he...Biasanya aku kalo mau ikut seminar yang diperhatikan; 1. jadwal/waktu hari pelaksanaan. Ada kesibukan lain nggak, kalo kosong ikut. 2. Topik seminar. Kalau nggak update + urgen, bakalan aku kesampingin tuh. 3. Pemateri. Ini yang aku anggap urgen tuh. Membayangkan pemateri seorang perancang kurikulum baru, dan kepala dinas provinsi siapa sih yang nggak ngiler. Apalagi saat itu awal Mei, kurikulum masih bagai fatamorgana. Searching internet (buka-buka website resmi kemdikbud and blog teman-teman guru di seantero tanah air yang isinya bagus dan layak jadi pakar cuma kalah nasib aja karena belum jadi widyaiswara or pembicara di seminar-seminar),ha..ha.., Baca koran + televisi + ngobrol di facebook grup guru, cuma itu andalan. Makanya ketika ada undangan langsung aku setuju. Kalo pemerhati sih, aku anggap searching di internet juga bisa, baca -baca ulasan pakar + pemerhati, hanya beberapa jam beres. Anak nggak ditinggalkan + ini nih hari minggu waktu libur, waktu keluarga lho...Mana undangan penuh hari ini, Sohibku Ibu Khairunnisa,M.Pd melangsungkan perkawinan + kakakku selamatan bengkel + cuci mobilnya sekalian ultah keponakan. kebayang kan padatnya acara hari ini. Nggak kebayang juga nggak apa2 koq, masalah buat loe???ha..ha..hi..hi.. Namun paparan Bapak Nopriadi,ST.MSc.PhD (asli orang Banjar juga ternyata beliau), patut diacungi jempol. Karena beliau dosen + pemerhati + S3 juga di jepang, wow..keren.. orang pintar pastinya. Salut buat beliau. Tapi sekali lagi beliau pemerhati, bukan perancang, bukan pula pembuat kebijakan, jadi rasanya belum melepas dahaga akan kurikulum 2013 itu. Uraian Bapak dari dinas pendidikan provinsi juga belum menjawab apa yang ingin aku ketahui, sudah nggak ada materinya, yang dipaparkan juga opini bukan fakta ataupun kebijakan dinas ke depan. Karena awalnya beliau juga ungkapkan kekhawatiran kapasitas beliau disitu. Karena beliau bukan kepala dinas. Paparan Bapak Drs.Kaberi,M.Pd agak lebih mengena kalau boleh dibilang gitu walau tidak tepat betul sama isi pikiran aku. Karen a isi otak manusia kan beda. Beliau dosen juga seorang guru di SMA 6 (kebetulan SMA 6 itu masuk dalam kategori pelaksana kurikulum 2013 awal tahun ajaran ini).Namun lagi-lagi karena draft belum ada + masih tahap sosialisai di sekolah kata beliau jadi beberapa pembahasan melenceng dari kurikulum 2013, ya masalah sertifikasi,kurangnya jam ngajar guru termasuk beliau yang sertifikasinya biologi namun mengajar biologi belum nyampe 24 jam karena banyaknya guru biologi di sekolah,akhirnya ngajar TIK juga, fakta guru di lapangan nggak melek internet dll. Hubungannya dengan kupas tuntas kurikulum 2013 apa ya???artikan aja deh sendiri. Sekali lagi positif thinking aja deh terhadap semua pemateri, yang berusaha menyajikan yang terbaik. Pas sesi tanya jawab, koq ya mahasiswa bilang huuuu... ketika dikritik jadwal berubah + pemateri yang berubah. Kayaknya yang hadir banyak mahasiswa daripada guru. Berarti semangat guru kali ini kalah deh oleh yang muda-muda calon pendidik masa datang. Tapi jamin nggak ya beberapa tahun lagi kurikulum nggak bakalan berubah. Khawatirnya pas mereka udah lulus + jadi guru, kurikulum berubah lagi, nah lho. sekali lagi positif thingking aja lagi....emang gue fikirin kata di TV. Banyak yang nganjel di sesi tanya jawab ya itu tadi karena paparan pemateri belum memenuhi apa yang ingin aku ketahui tentang kurikulum baru 2013. Mereka katakan draft tidak jelas, kurikulum bagai berpacu dalam melodi,paparan yang kadang melebar, terlalu lobal,opini bukan fakta, walau mereka semua sepakat perubahan suatu keniscayaan, yang harus kita terima. Tidak ada satupun pemateri yang menyinggung Peraturan pemerinath RI no.32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP no.19 tahun 2015 tentang Standar nasional pendidikan. Nggak ada yang mengaitkan dengan Permendikbud RI tahun 2013, baik itu no.54 tentang SKL yang mengganti/mencabut Permendiknas no.23 tahun 2006. permendikbud no.65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah,permendikbud no.66,67,68,69,70 dan 71. Padahal membicarakan perubahan kurikulum , harusnya mengupas juga standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Standar Nasional pendidikan yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan , standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan, dan seterusnya baca aja deh Permendikbud, udah jelas koq, siapa bilang masih mengawang-awang. Kembali posotif thinking pada panitia pelaksana yang berusaha memberikan layanan terbaik mulai datang + diantar ke kursi + dibawakan snack + makanan. Ada sesi hiburan juga, madihin yang mengocok perut. Kucing2 di layar pun pada pada tertawa. Ada sesi pembukaan yang dibacakannya ayat suci Al Qur'an dengan suara yang merdu + bikin merinding. Cuma, jadwal lagi-lagi nggak dikasih ke peserta sampai jam berapa, karena ketika waktu sudah menunjukkan pukul 13.15 Wita sesi tanya jawab masih berlangsung. Padahal udah duduk dari pukul 08.30 wita lho. Mengingat belum shalat dzuhur, belum kondangan yang padat tadi,he..he, perut udah meronta-ronta minta isi, belum macet nanti di jalan, aku pun pamit pulang sebelum acara berakhir. padahal sesi nerima hadiah juara penulisan artikel belum tuh, aku wakilin aja ke panitia. kebetulan aku juara 1 penulisan artikel yang diadakan oleh Panitia seminar. So, keseluruhan acara hari ini aku nilai cukup baik lah, moga kedepannya lebih ditingkatkan, jadwal jangan molor(masa acara seminar pendidikan ditunda-tunda padahal undangan udah disebar) + pemateri nih yang berubah??? Karena tadi panitia ngasih kuesioner yang salah satu pertanyaannya kinerja panitia + kritik saran buat panitia. Tak ada gading yang tak retak, itu aku sadari makanya akupun maklum. Begitu pula yang baca tulisan ini harap maklum + moga nggak ada yang tersinggung. Ini bawaan hati aja kali ye...Kita semua yakin, semua ingin memberi yang terbaik bagi Indonesia. Maju terus pendidikan Indonesia

Rabu, 05 Juni 2013

pengalamanku

Hari ini, kamis tanggal 6 juni 2013, aq ikut seminar nasional pendidikan merancang media pembelajaran interaktif berbasis ICT yang menyenangkan sebuah peluang dan tantangan dalam meningkaykan kompetensi profesional guru, di gedungmahligai pancasila banjarmasin. Besar harapan ikut untuk menambah wawasan + ilmu, sekaligus makin mengasah kemampuan dalam ICT. Namun, acara yang molor, seakan panitia kurang siap melaksanakan event besar ini sangat mengganggu. Guru,yg harusx memberi contoh yang baik, mengajarkan peserta didik tepat waktu, namun di acara guru2 waktux molor. Padahal undangan dan pejabat datang tepat waktu.Pembicara : Wijaya Kusuma,M.Pd dengan judul menciptakanmedia pembelajaran di internet. Melalui alat rekam yang ajaib. 2. Drs. Muhammad Ihksan,M.Si dgn judul konten media pembelajaran menyenangkan pesona edu 3. I Ketut Sutame,M.Pd dgn judul membangun kelas virtual berbasis ICT DI deretan undangan hadir, sekretaris Diknas pendidikan provinsi kalsel,Bapak Dr.Amka. Bupati Banjar Ir.H.Pangeran Khairul Saleh,MM. Kepala diknas pendidikan provinsi Dr.Ngadimun, kepala diknas kota banjarmasin Bapak Noor Ipansyah, perwakilan kemenag provinsi kalsel, perwakilan kemenag kota banjarmasin, dll. Semoga acara hari ini bermanfaat. Maju terus pendidikan Indonesia

Minggu, 26 Mei 2013

Tulisanku

SECERCAH ASA DI HARI PENDIDIKAN NASIONAL OLEH : WENNI MELIANA, S.Pd. Tanggal 2 Mei, hari yang spesial bagi mereka yang berkecimpung di dunia pendidikan. Setiap tanggal itu kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sekaligus memperingati hari lahir Ki Hajar Dewantara sebagai pahlawan pelopor pendidikan di Indonesia. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”. Beliau lahir di Yogyakarta, tanggal 2 Mei 1889 dan meninggal dunia tanggal 26 April 1959, diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat yang berasal dari keluarga kaya di lingkungan kraton Yogyakarta. Selain seorang pendidik, Ki Hajar Dewantara juga wartawan yang aktif dalam organisasi sosial dan politik. Karya-karya yang menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia yakni kalimat-kalimat filosofis “Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan), Ing madyo mangun karso ( di tengah membangun karya / tekad ), Tut wuri Handayani (di belakang memberi dorongan)” menjadi slogan pendidikan yang digunakan hingga saat ini dan sangat relevan sepanjang masa. Pada 3 Juli 1922, beliau mendirikan sebuah perguruan bercorak nasional yang bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Taman Siswa). Atas jasanya dalam merintis pendidikan umum di Indonesia, Ki Hajar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959 tertanggal 28 Nopember 1959, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Mohammad Nuh pada upacara Peringatan Hardiknas 2 Mei 2013, dibacakan langsung di Kemendikbud, Senayan Jakarta, juga dibacakan oleh seluruh kepala daerah di seluruh penjuru tanah air, serta di KBRI-KBRI, menghasilkan secercah asa. Selain menyampaikan permintaan maaf atas persoalan penyelenggaraan UN Tingkat SMA sederajat tahun pelajaran 2012/2013 juga mengajak kepada semua pencinta dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko anti drop out (DO) atau anti putus sekolah pada awal tahun pelajaran nanti. Tema Hardiknas tahun ini “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan” bagai memupuk mimpi. Dilatarbelakangi oleh pendidikan sebagai vaksin sosial dan elevator sosial untuk dapat meningkatkan status sosial. Dalam perspekstif sosial kemasyarakatan, ada tiga penyakit sosial yang dampak negatifnya sangat besar yaitu kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan peradaban. Cara menaikkan daya tahan (imunitas) sosial agar terhindar dari ketiga macam penyakt itu jawabannya adalah pendidikan. Tema itu merupakan cerminan dari jawaban terhadap tantangan, persoalan, dan harapan seluruh masyarakat dalam menyiapkan generasi yang lebih baik. Layanan pendidikan harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip pendidikan untuk semua (Education for All) tanpa membeda-bedakan asal usul, status sosial, ekonomi dan kewilayahan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan dasar dan Negara wajib membiayainya (Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945). Akses pendidikan dipengaruhi oleh ketersediaan satuan pendidikan dan keterjangkauan dari sisi pembiayaan. Sementara, persoalan-persoalan pendidikan yang dihadapi mulai rendahnya kualitas pendidikan; kurang profesionalnya para pengajar terbukti rata-rata hasil UKG di bawah standar; pembayaran tunjangan sertifikasi guru yang tertunda dan kisruh; biaya pendidikan yang mahal; sarana prasarana pendidikan di daerah terpencil tertinggal jauh; kacaunya pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat SMA sederajat; kecurangan-kecurangan dalam UN; maraknya perkelahian pelajar; narkoba; korupsi; kualitas dan mutu pendidikan kurang merata, daerah terpencil sering terabaikan baik sarana maupun tenaga pengajar yang hanya menumpuk di perkotaan sehingga untuk memenuhi beban mengajar minimal 24 jam tatap muka perminggu sebagai syarat pencairan tunjangan sertifikasi guru, banyak guru yang meradang; merupakan hal yang tidak bisa kita pandang sebelah mata saja. Fenomena lain, oknum pendidik terjaring Satpol PP dalam razia mesum, meningkatnya pasangan PNS yang mengajukan cerai dengan alasan ketidakcocokan, pergaulan bebas di kalangan remaja Banjarmasin. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tercatat ada 148 kasus seks pranikah selama tahun 2011. Saat Hardiknas ditemukan tujuh guru PNS, empat guru honorer, dan dua PNS nonguru terjaring saat asyik berbelanja sekitar pukul 10.00 Wita di pasar-pasar tradisional. Selepas merazia tenaga pendidik, dari tiga warnet di jalan Bali dan satu warnet di jalan Pengambangan aparat Polisi Pamong Praja menjaring 27 pelajar. Satu anak SMA, sisanya anak SMP (Radar Banjarmasin, Jumat 3 Mei 2013). Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Itu baru sekelumit fenomena, masih banyak fenomena lainnya. Fritjof Capra (The Turning Point, 2007) menyatakan bahwa krisis global yang serius, telah menyentuh setiap aspek kehidupan, baik secara sosial maupun budaya. Saat ini krisis merambah dimensi intelektual, moral, dan spiritual. Dikhawatirkan lambat laun akar-akar nilai dan keyakinan semakin tercabut dari jiwa manusia Fakta di lapangan, potret pendidikan di Kalimantan Selatan masalah jarak masih dialami setiap tahun oleh siswa, seperti siswa SDN Datarbatung, Kecamatan Batang Alai Timur, HST yang 5 jam berjalan kaki menempuh jarak sampai 15 km demi mengikuti Ujian Nasional (B.Post, Jumat 3 Mei 2013). Ditemukannya beberapa Sekolah Laskar Pelangi, seperti MTs Batutangga, Batang Alai Timur, Hulu Sungai Tengah, sekolah swasta yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Bangunan sekolah berdinding kayu, berlantai tanah, dan atap bolong-bolong , mayoritas siswa bersandal jepit, namun memiliki semangat yang luar biasa untuk bersekolah. (B.Post, Kamis 16 Mei 2013). SDN Batakan 3 Pulau Ubi Desa Panyipatan, Tanah Laut, yang hanya memiliki 13 murid, dari kelas satu hingga enam. Jumlah guru cuma empat orang termasuk kepala sekolah,. Sekolah yang hanya punya dua ruang yang berfungsi untuk kelas, kantor, dan dapur. Tahun ini tidak ada siswanya yang ikut UN karena putus sekolah. Di Banjarmasin sebagai ibukota provinsi, kondisi mengenaskan dialami guru dan siswa SDN Basirih 10, karena proses persekolahan sangat tergantung pasang surutnya air sungai. Meski secara statistik dunia pendidikan terus mengalamai kemajuan. Mulai soal anggaran yang terus naik, jumlah guru yang mencukupi bahkan berlebih, kualitas pendidikan yang terus membaik, prestasi siswa Kalsel lainnya tak kalah di level nasional bahkan internasional, hasil UN Kalsel menembus peringkat 10 besar nasional dalam beberapa tahun terakhir, namun angka putus sekolah masih tinggi. Data Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel tahun 2012/2013, angka putus sekolah tingkat SD sederajat mencapai 1000 siswa, tingkat SMP sederajat untuk siswa angkanya mencapai 363 orang, siswi mencapai 367 orang, dan tingkat SMA sederajat laki-laki mencapai 269 orang dan perempuan 253 orang. Dengan Kabupaten Banjar sebagai daerah dengan angka putus sekolah terbanyak disusul Kota Banjarmasin urutan kedua. Perlu aksi nyata untuk mengatasi hal ini. Masalah dunia pendidikan Kalsel menyangkut Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). APM dan APK PAUD dan SMA sederajat perlu perhatian khusus. Selama tiga tahun terakhir APM dan APK PAUD mengalami peningkatan. Namun dari jumlah penduduk usia PAUD baru tertampung 40,62 %. Sedangkan APM dan APK untuk SMA sederajat, meski mengalami peningkatan, namun masih ada jumlah penduduk usia 16 – 18 tahun APM yang masih harus dituntaskan sebesar 29,69 % dan APK yang harus dituntaskan 21,28 %. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, Pemerintah akan menerapkan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. Bertahap berarti kurikulum tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang. Untuk tingkat SD akan diberikan di kelas I dan IV , tingkat SMP pada kelas VII dan tingkat SMA pada kelas X. Terbatas artinya tidak semua sekolah menerapkannya, jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan tingkat kesiapan sekolah. Kurikulum 2013 dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) secara utuh. Kurikulum ini penuh pro dan kontra, serta sentilan ganti menteri ganti kurikulum, sejak digulirkannya uji publik struktur kurikulum 2013 sampai sosialisasinya. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagai bukti Pemerintah serius dalam kurikulum baru ini. Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Dalam Q.S.An Nisaa’ ayat 59 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. Perubahan itu sesuatu keniscayaan jika ingin terus maju dan berkembang. Mau tidak mau seorang guru akan menghadapinya. Namun kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum itu sendiri. Guru harus tahu arah perubahan ke depan dari kurikulum itu sendiri , kompetensi abad 21 serta penyiapan generasi emas 2045. Untuk itu guru harus menguasai empat aspek kompetensi. UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Pasal 28 ayat 1 PP No.32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sungguh cita-cita yang sangat mulia. Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk melihat pendidikan yang kita selenggarakan. Semangat perjuangan dari para pahlawan pendidikan harus terus terjaga. Pemerintah terutama pemerintah daerah agar lebih peduli terhadap pendidikan; kekacauan UN tahun ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih serius memikirkan dunia pendidikan, tidak cukup hanya dengan permintaan maaf; pemahaman masyarakat lebih ditingkatkan akan pentingnya pendidikan, pandangan yang ada di kalangan masyarakat adalah untuk bisa bekerja itu perlu dibenahi; semua warga sekolah baik itu Kepala Sekolah, guru, tenaga kependidikan lainnya serta anggota keluarga (orang tua dan siswa) perlu memahami fungsi dan tujuan pendidikan yang akan dicapai serta terus menegakkan akhlak dan keteladanan yang baik meniru akhlak Nabi Muhammad SAW, yakni Sidik (benar), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathonah (cerdas). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (Q.S.Al Anfaal:27) Jika pemerataan guru sesuai pemetaan di lapangan, UPTD pendidikan di setiap kecamatan dan pengawas yang langsung bersentuhan dengan kepala sekolah dan guru berfungsi dengan baik , tunjangan guru lancar baik di daerah terpencil ataupun tidak, semua guru diberi kesempatan besar ikut pelatihan demi peningkatan kompetensi, sarana prasarana pendidikan dilengkapi secara merata terutama sekolah-sekolah di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal); Dana BOS dan BSM sesuai peruntukannya dan tidak tersendat-sendat; Kepala Dinas Pendidikan berlatar belakang guru, maka kualitas pendidikan tentu meningkat tajam. Memastikan akses setara dalam pendidikan untuk semua murid mungkin lebih merupakan masalah nilai-nilai daripada masalah persiapan. Asumsi dasar tentang orang yang tampak berbeda harus diubah dari membantu perkembangan sistem penyampaian pelayanan terpisah menjadi memastikan kesetaraan dalam pendidikan. Kita harus mengusahakan untuk sekolah-sekolah kita, guru yang berkemauan dan mampu membuat adaptasi kurikulum yang tepat dan guru yang memahami keragaman murid di kelas mereka. Kita membutuhkan masyarakat untuk benar-benar memikirkan pembaruan bersama sekolah-sekolah dan pendidikan guru. Professional pendidikan harus bisa meruntuhkan dinding pemisah antar guru, merancang kembali kurikulum untuk memungkinkan akses pembelajaran lebih banyak murid, membuat komitmen kuat untuk mempersiapkan guru secara berbeda, dan merekrut guru dari beragam latar belakang yang memiliki keterampilan analitis dan kepedulian untuk orang lain. Dengan semangat Hardiknas, semoga semua usaha kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan dapat terwujud. Sebagai insan pelaku dan penentu kualitas pendidikan di masa depan, marilah meningkatkan segenap upaya, tenaga dan pikiran terbaik demi kemajuan dunia pendidikan dan keikhlasan kita dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat. Semoga apa yang kita lakukan dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari amal ibadah kita. Amin…Maju terus pendidikan Indonesia.

Sabtu, 11 Mei 2013

KISI-KISI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA 2013

Hai guys, bagi anda yang perlu kisi-kisi Ujian Nasional 2013 untuk SMP/MTs. Ini saya bagi, mudahan bermanfaat. Juga ada soal Ujian Nasional 2013, mari kita bahas....


KISI-KISI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA 2013


NO.
 KOMPETENSI
INDIKATOR
1.
Menggunakan konsep operasi hitung dan sifat-sifat bilangan, perbandingan, bilangan berpangkat, bilangan akar, aritmetika sosial, barisan bilangan, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi tambah, kurang, kali, atau bagi pada bilangan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi bilangan berpangkat atau bentuk akar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi dalam aritmetika sosial sederhana.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan bilangan dan deret.
2.
Memahami operasi bentuk aljabar, konsep persamaan dan pertidaksamaan linier, persamaan garis, himpunan, relasi, fungsi, sistem persamaan linier, serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Menentukan pemfaktoran bentuk aljabar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu variabel.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi.
Menentukan gradien, persamaan garis, atau grafiknya.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier dua variabel.
3.
Memahami konsep kesebangunan, sifat dan unsur bangun datar, serta konsep hubungan antar sudut dan/atau garis, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Memahami sifat dan unsur bangun ruang, dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Menyelesaikan masalah menggunakan teorema Pythagoras.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan atau kongruensi.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan dua garis : besar sudut (penyiku atau pelurus).
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan garis-garis istimewa pada segitiga
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur/bagian-bagian lingkaran atau hubungan dua lingkaran.
Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kerangka atau jaring-jaring bangun ruang.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang.
 
 
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang.
4.
Memahami konsep dalam statistika, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Menentukan ukuran pemusatan atau menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian atau penafsiran data.
5.
Memahami konsep peluang suatu kejadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.

 
SOAL UJIAN NASIONAL SMP/MTs
RABU 24 APRIL 2013
1.      Hasil dari  4-2 + 2-4 adalah…
a.      -1/16                     b. -1/8                         c. 1/16                         d. 1/8
2.      Hasil dari   3    x     adalah…
a.      6                        b. 6                                      c. 6                          d.18  
3.      Hasil dari  3   +  2   :  1   adalah…
a.                                  b.                             c.                               d.   
4.      Perbandingan uang Ali dan Lia  4 : 3. Jumlah uang mereka Rp560.000,00. Selisih uang Ali dan Lia adalah…
a.      Rp140.000,00        b.Rp120.000,00           c.Rp100.000,00           d.Rp80.000,00
5.      Setelah 9 bulan uang tabungan Susi di koperasi berjumlah Rp3.815.000,00. Koperasi memberi jasa simpanan berupa uang 12% per tahun. Tabungan awal Susi di koperasi adalah…
a.      Rp3.500.000,00     b.Rp3.550.000,00        c.Rp3.600.000,00        d.Rp3.650.000,00
6.      Suatu  barisan aritmetika suku ke-2 adalah 19 dan suku ke-5 adalah 31. Jumlah 24 suku pertama adalah…
a.      1.284                     b. 1.464                       c. 2.568                       d. 2.928
7.      Suku ke-48 dari barisan bilangan  3, 10, 17, 24, 31 … adalah…
a.      147                        b. 151                          c. 332                          d. 336
8.      Rumus suku ke-n dari barisan bilangan  27, 9, 3, 1, … adalah…
a.      33-n                         b. 34-n                           c. 3n-3                           d. 2n-4
9.      Himpunan penyelesaian dari  2x + 5 ≤ 3x - 3 untuk x bilangan bulat adalah…
a.      {x│x ≥ 8, x bilangan bulat}                                    c. {x│x ≤ 8, x bilangan bulat} 
b.      {x│x > 8, x bilangan bulat}                                    d. {x│x < 8, x bilangan bulat}